Universitas Islam Al-Azhar (Unizar) bersama Ketua Pokdarwis Desa Bilebante baru saja menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di Ruang Rapat GA8 Rektorat Unizar, pada Senin (30/12/24) lalu. Kerja sama pihak perguruan tinggi dengan pemerintah desa, khususnya kelompok sadar wisata (pokdarwis) itu untuk membangun sinergi yang kuat dalam memajukan potensi lokal.
Kerja sama itu diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak dalam memajukan Desa Bilebante sebagai desa wisata unggulan. Rektor Unizar: Dr. Ir. Muh. Ansyar, MP., menyampaikan apresiasi atas potensi besar yang dimiliki Desa Bilebante sebagai salah satu desa wisata unggulan di Kabupaten Lombok Tengah.
“Kerja sama ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama di bidang pengabdian kepada masyarakat dan penelitian. Kami berharap dosen dan mahasiswa Unizar dapat berkontribusi langsung melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), magang, maupun penelitian yang relevan dengan kebutuhan Desa Bilebante,” ungkapnya.
Ansyar juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas fakultas dalam mendukung pengembangan desa wisata. Fakultas Ekonomi dan Bisnis dapat membantu mengelola kegiatan ekonomi, Fakultas Teknik dapat berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur, sementara Fakultas Pertanian dapat memberikan solusi untuk peningkatan hasil pertanian masyarakat atau agrowisata. Bahkan, Fakultas Kedokteran diharapkan mampu memberikan inovasi dalam bidang wellness tourism, seperti racikan herbal lokal yang mendukung kesehatan wisatawan.
Ketua Pokdarwis Desa Bilebante, Pahrul Azim, MM., menyampaikan desa yang memiliki delapan dusun dengan 4.564 jiwa ini sedang fokus pada pengembangan isu lingkungan, wellness tourism, dan konsep Muslim-friendly tourism.
“Kami bercita-cita agar Desa Bilebante menjadi desa wisata yang berdaya saing internasional. Tahun depan, kami akan menerima kunjungan tim internasional untuk menilai kembali desa ini sebagai calon desa wisata unggulan pada 2025,” jelasnya.
Menurutnya, Desa Bilebante telah mencatat sejumlah prestasi, termasuk menjadi juara kedua dalam kompetisi internasional desa wisata pada tahun 2023. Namun, ia juga mengakui masih ada tantangan, terutama di bidang lingkungan dan budaya, yang terus diupayakan solusinya melalui kolaborasi dengan pihak-pihak seperti Unizar.
“Kolaborasi ini tidak hanya penting bagi peningkatan ekonomi masyarakat, tetapi juga mendukung pelestarian lingkungan dan budaya lokal. Kami berharap Unizar dapat terus memberikan kontribusi melalui penelitian, pengabdian, dan pendampingan teknis,” tambah Pahrul.
Kerja sama ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk langkah-langkah strategis selanjutnya. Dukungan dari Unizar, yang sejak 2021 telah aktif melalui program KKN, memberikan pengaruh signifikan dalam pengembangan Desa Bilebante. Beberapa program yang telah dilakukan, seperti kebun herbal, pengembangan madu trigona, hingga penataan infrastruktur jalan, menjadi bukti nyata sinergi antara dunia akademik dan masyarakat.
Ke depan, Pokdarwis Desa Bilebante, yang memiliki motto “Datang sebagai tamu, pulang sebagai saudara“, bercita-cita untuk memperkuat posisinya sebagai desa wisata yang mendunia. Kunjungan delegasi internasional dari Malaysia dan Vietnam yang direncanakan pada awal tahun 2025 juga diharapkan dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas, termasuk di bidang promosi wisata.
Acara ini dihadiri juga oleh Wakil Rektor III Unizar, Fathurrahman, SE., M.Ak.; Kepala Biro Humas, Kerja Sama, dan Alumni Unizar, I Putu Septian Adi Prayuda, S.Si., M.S.M.; para dekan dari berbagai fakultas di Unizar, serta tokoh-tokoh dari Pokdarwis Desa Bilebante.